Rabu, 28 Oktober 2015

Perbedaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Sistem Informasi VS Teknologi Informasi
Seringkali kita bingung untuk membedakan antara sistem informasi dengan teknologi informasi. Agar lebih mengerti, kita pelajari dahulu pengertian dari  sistem informasi dengan teknologi informasi ini.
Pengertian Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Sistem informasi diciptakan untukmemudahkan kegiatan manusia , pengefisienan waktu,ruang dan uang. Ini semua dapat tercapai manakala sistem informasi yang ada dapat mendukung semua aktivitas manusia dalam hal pendidikan, Bisnis maupun urusan pemerintahan.
Berikut tipe sistem informasi  :
Transaction processing systems (TPS): Capture and record information about organization’s transactions (mengambil dan menimpan informasi tentang transaksi dalam sebuah kumpulan).
Management information systems (MIS): Take information captured by TPS and produces reports for planning and control(mengambil informasi yang diambil dari TPS dan membuat laporan untuk perencanaan dan pengontrolan).
Decision support / knowledge-based systems (DSS/KBS): Explore impact of available options or decisions (what-if scenarios)(mengekplorasi dampak pilihan yang cocokan atau keputusan).
Enterprise applications: Highly integrated systems that support company-wide operations and data( sistem integrasi tinggi yang mendukung pengoperasian perusahaan yang besar dan data dari perusahaan).
Communication support systems: Facilitate communication internally and with customers and suppliers (fasilitas komunikasi di kalangan internal dan dengan konsumen dan penyedia).
Office support systems: Help employees create and share documents(membantu pekerja membuat dan membagikan dokumen ).

Pengertian Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999). Semua bidang membutuhkan teknologi informasi, baik hukum, ekonomi, perbankan, kesehatan, dll.

Contoh pengaruh Teknologi informasi dan sistem informasi dalam proses bisnis
1.       Aturan lama : Manajer membuat semua keputusan ; jenis teknologi informasinya: pendukung keputusan; hasil aturan baru: pembuatan Keputusan adalah bagian dari setiap orang.
2.       Aturan lama : hanya pakar yang dapat melaksanakan pekerjaan kompleks ; jenis Teknologi informasi :Sistem Pakar(Expert System); Aturan Baru : Orang awam dapat melakukan Pekerjaan Pakar.
3.       Aturan lama : Informasi hanya dapat muncul di satu tempat saja ; Teknologi informasinya: Berbagai sistem basis Data ; Aturan Baru :Informasi dapat di munculkan di banyak tempat secara bersamaan ketika diperlukan.
4.       Aturan lama : Pendaftar maupun Petugas memerlukan tempat untuk mengambil , menyimpan sebuah atau banyak data ; Teknologi informasi /Sistem informasinya: Sistem informasi pendaftaran SNMPTN ; Aturan Baru: pendaftar maupun petugas dapat mendaftar dimanapun dan kapanpun dia mau.

Jadi, perbedaan antara Teknologi Informasi dengan Sistem Informasi yaituSistem informasi mencangkup seluruh sistem didalam perusahaan secara keseluruhan termasuk teknologi informasi,akuntansi, manajemen, dll di dalamnya, sedangkan teknologi informasi ada untuk membantu/menunjang kegiatan sistem informasi, diantaranya pembuatan hardware, software, network, database, dll.

Sumber :

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen
Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yan menerimanya.

2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)
Fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

Sumber :

Informasi dalam Sistem Informasi Manajemen

Informasi
Pengertian Informasi
 Menurut Jogiyanto H.M (1990; 11) :“Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”. Menurut RobertG.Murdik (1973; 12) :“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaan dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”. Jadi informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis cara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti artipengetahuannegentropyPersepsi,Stimuluskomunikasikebenaranrepresentasi, dan rangsangan mental.
Burch & Grudnitski (1989 : 6) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi, yaitu:
Akurat
                Yaitu informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama maksudnya yang disampaikan dengan yang menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.
Tepat Waktu
                Yaitu informasi tersebut datang ke penerima tidak terlambat karena informasi yang tidak tepat waktu sudah tidak mempinyai nilai.
Relevan
                Yaitu informasi itu diterima bagi orang yang membutuhkan atau bermanfaat bagi yang menerimanya.
Metode pengumpulan Informasi 
1. Pengamatan langsung 
2. Wawancara 
3. Perkiraan koserponden 
4. Daftar pertanyaan


Contoh dari informasi: Misalnya ada fakta bahwa seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan yang ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi.


Jadi, Suatu sistem tanpa informasi akan tidak berguna, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem.

Sumber :

Data pada Sistem Informasi Manajemen

Data
Pengertian Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

Data terbagi menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu:
•        Data Internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
•        Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai berikut:
Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah jumlah pembeli buah pada pasar segar, tinggi badan siswa kelas 3 IPA 2, dan lain-lain.
Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.

Metode pengumpulan data 
1. Pengamatan langsung 
2. Wawancara 
3. Perkiraan koserponden 
4. Daftar pertanyaan


Hubungan data dengan informasi             :

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output .
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

Sumber :

Selasa, 20 Oktober 2015

Contoh Aplikasi Sistem Informasi Manajemen pada Instansi

KOMTRAX merupakan singkatan dari Komatsu Machine Tracking System yang menggunakan state-of-the-art teknologi komunikasi bergerak dan berbasis internet untuk mengetahui rekam jejak pada alat konstruksi, misalnya tentang lokasi alat terkini, waktu operasi, jumlah bahan bakar yang tersisa, informasi vehicle cautionary dan jadwal penggantian consumable parts. Saat ini KOMTRAX sudah menjadi fitur standar untuk alat konstruksi berukuran kecil dan menengah.
KOMTRAX (Komatsu Machine Tracking System) adalah sistem inovasi baru yang memanfaatkan teknologi komunikasi mobile dan teknologi internet yang sedang berkembang. Sistem ini memungkinkan karyawan di kantor untuk memperoleh akses ke mesin dan data yang sebelumnya hanya bisa diakses di lapangan, seperti posisi mesin saat ini, service meter (hour meter) dan pembacaan alat ukur bahan bakar, indikasi masalah mesin, dan waktu penggantian suku cadang. KOMTRAX menyediakan “Total Fleet Management System” yang mampu untuk meningkatkan pemanfaatan armada alat berat, mengurangi downtime, efektifitas biaya kerja, serta menurunkan biaya kepemilikan dan operasi.
KOMTRAX memudahkan anda untuk mengontrol keadaan mesin dengan memberikan informasi penting tentang peralatan dan operasi mesin. Tanda-tanda tidak wajar pada mesin akan diinformasikan kepada PT United Tractors Tbk (UT) sebagai distributor resmi Komatsu, seperti masalah serius yang terjadi, memungkinkan untuk dukungan yang lebih baik, pengurangan biaya, dan mengurangi downtime.
 
Alat berat yang menggunakan terminal KOMTRAX berfungsi untuk mengumpulkan data-data sebagai berikut:
1. informasi lokasi, dengan menggunakan sebuah penerima global positioning system (GPS) internal.
2. informasi dari berbagai sensor dan controller dari alat tersebut. Data ini disiarkan ke web server Komatsu melalui satelit. Server menyimpan informasi yang diterima dari setiap alat di sebuah basis data dan data ini dapat diakses oleh para pelanggan, sales atau perusahaan rental.

Sumber :
waina270809.wordpress. 2015. SIM (Sistem Informasi Manajemen). (Online), (https://waina270809.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen/).

Rabu, 14 Oktober 2015

CBIS (Computer Based Information System) serta evolusinya

CBIS (Computer Based Information System) dan evolusinya..


*PENGERTIAN CBIS
CBIS atau kepanjangan dari Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berkualitasdan dapat digunakan sebagai alat bantu yang mendukung untuk pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. CBIS (Computer Based Information System) juga merupakan sistem informasi yang telah menggunakan teknologi komputer terutama pada elemen hardware dan softwarenya.

*EVOLUSI CBIS
CBIS berevolusi mulai dari fokus awal pada data (bagaimana mendapatkan data), kemudian fokus baru pada informasi (bagaimana mengolah data), fokus revisi pada keputusan (SPK), fokus kini pada komunikasi (otomatisasi perkantoran), dan fokus potensial pada konsultasi (sistem pakar). Berikut adalah penjelasan evolusi CBIS lebih lanjut.
  • Fokus awal pada data (EDP / SIA)
Aplikasi akutansi berbasis komputer ini disebut juga dengan pengolahan data elektronik (EDP). Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan dengan aplikasi yang ditandai pengolahan data yang tinggi.
–       Pengolahan data : manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya.
–       Tujuan Pengolahan Data : mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai dalam maupun di luar perusahaan.
–       4 tugas dasar SIA yaitu :
1)    pengumpulan data,
2)   manipulasi data pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikhtisaran, penyimpan dokumen,
3)   penyimpanan data dan
4)   penyiapan data.
–       5 karakteristik pengolahan data yang membedakan SIA dengan subsistem CBIS yang lain :
1)    melaksanakan tugas yang diperlukan
2)   berpegang pada prosedur yang relatif standar
3)   menangani data yang rinci
4)   terutama berfokus historis
5)   menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal
–       contoh SIA : Sistem terdistribusi yang digunakan perusahaan distribusi yaitu perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya ke pelnggan. Misal : perusahaan yang berorientasi produk (manufaktur, pedagang besar, pengecer dll)

  • Fokus baru pada informasi / SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Raymond McLeod, JR). Dan menurut Gordon B. Davis, SIM merupakan integrasi manusia dan mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen &pengambilan keputusan pada suatu organisasi.
–       Elemen-elemen SIM :
1)    Hardware
2)   Software
3)   Prosedur
4)   Database
5)   Model
–       Tujuan SIM :
Memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan sub unit organisasional perusahaan.

  • Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Penunjang Keputusan (SPK) merupakan sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data & model untuk memecahkan masalah yang tidak terstuktur.
–       Tujuan  SPK :
1)    Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan masalah yang tidak terstruktur.
2)   Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat
3)   Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan
–       Karakteristik SPK antara lain : adaptability, flexibility, user friendly, support intelligence, design, choice, effectiveness.

  • Fokus Kini pada Komunikasi (Otomatisasi Perkantoran) / OA (Office Automation)
Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi.
–       Fungsi OA :
Memudahkan segala jenis komunikasi dan menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
–       Tujuan otomatisasi kantor :
1)    Penghindaran biaya
2)   Pemecahan masalah kelompok
3)   Sebagai pelengkap

  • Fokus Potensial pada Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberikan konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.
–       Komponen Sistem Pakar
1)    User Interface : memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar
2)   Knowledge Base : menyimpan pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan masalah tertentu.
3)   Interface Engine : memberikan kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base.
4)   Development Engine : digunakan oleh ahli dan analisis system untuk menciptakan sistem pakar.

*APLIKASI SISTEM INFORMASI
  • Sistem Informasi Eksekutif / Executive Information System (EIS)
Merupakan sistem yang dirancang khusus bagi manajer pada tingkat perencanaan strategis.
–       Dalam mempelajari struktur dasar dari subsistem informasi digunakan format yang sama untuk semua subsistem berdasarkan fungsional dalam hal :
1)    Subsistem input : mengumpulkan data dan informasi yang dimasukkan ke dalam database. Data dan informasi diambil dari sumber-sumber internal dan lingkungan.
2)   Subsistem output : terdapat program-program komputer yang mengubah data menjadi informasi bagi pemakai.

  • Sistem Informasi Pemasaran / Marketing Information System
Merupakan subset dari SIM yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah perusahaan.
–       Subsistem input : sistem informasi akuntansi, subsistem penelitian pemasaran, subsistem inteligen pemasaran.
–       Subsistem output : subsistem produk, subsistem tempat, subsistem promosi, subsistem harga, dan integrated mix.

  • Sistem Informasi Manufaktur / Manufacturing Information System
Merupaka
n subsistem SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah manufaktur.
–       Subsistem input : sistem informasi akuntansi, subsistem rekayasa industri, subsistem intelijen manufaktur.
–       Subsistem output : subsistem produksi, subsistem persediaan, subsistem kulaitas, subsistem biaya.

  • Sistem Informasi Keuangan
Merupakan subsistem SIM yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di perusahaan terutama manager yang menggunakan informasi tersebut untuk megelola sumberdaya mereka.
–       Subsistem input :
1)    Subsistem audit internal : membantu SIA menyediakan data dan informasi dengan penelitian khusus yang dilakuka oleh auditor internal.
2)   Subsistem intelejen keuangan : mengumpulkan informasi dari masyarakat keuangan, pemegang saham, pemerintah.
–       Subsistem output :
Subsistem peramalan (forecasting) , subsistem manajemen dana (fund management), subsistem pengendalian.

Sumber :  
adeirmasuryani.wordpress. 2012. CBIS (Computer Based Information System) dan evolusinya. (Online), (https://adeirmasuryani.wordpress.com/2012/10/12/cbis-computer-based-information-system-dan-evolusinya/).

Rabu, 07 Oktober 2015

Kegunaan atau Fungsi Sistem Informasi Manajemen pada Perusahaan

Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
  2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
  3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
  6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
  8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
  9. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
  10. Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
    Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.

  11. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen.
  1. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
  2. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
  1. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
  2. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.

    Sumber :
    ekkydwi.tumblr.  Kegunaan atau Fungsi Sistem Informasi Manajemen pada Perusahaan. (Online), (http://ekkydwi.tumblr.com/post/11224637743/kegunaan-atau-fungsi-sistem-informasi-manajemen).

Aplikasi Sistem Informasi pada level Organisasi

Setiap level manajemen melakukan aktivitas yang berbeda sehingga kebutuhan akan informasi juga berbeda, maka sistem informasi yang digunakan akan berbeda pula. Jenis informasi yang dibutuhkan berbagai level dalam organisasi berhubungan langsung dengan tingkat pengambilan keputusan manajemen dan struktur keputusannya.

JenisJenis–Jenis SI dalam Level OrganisasiJenis Organisasi
1.   SI di level organisasi bawah / opersaional : mendukung manajer operasi melakukan kegiatannya. Jenis SI dilevel operasi : TPS ((transaction processing systemtransaction system), PCS (), (Process control systemProcess system))
2.   SI dilevel menengah : digunakan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan semi terstruktur. Jenis SI tersebut : Sistem pakar (expert systemexpert system); jarinngan neural buatan (ANN : ); artificial neural networkartificial network); sistem pendukung keputusan (DSS : ); decision support systemdecision system); GSS (); (roup support systemroup system); sistem ); informasi geografik (GIS : geogragraphic information systemgeogragraphic system).).
3.   SI dilevel atas : digunakan untuk perencanaan strategik dan pemecahan masalah. Jenis SI dilevel ini adalah: sistem informasi eksekutif (EIS: executive information system) atau ((executive support systemexecutive system))
SI yang menghubungkan ketiga level manajemen tersebut adalah sistem otomatisasi kantor (OAS : office automation systemoffice system

A. Sistem Pakar (Expert System )
SI berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan pakar mengenai bidang aplikasi khusus dan kompleks dimana sistem tersebut bertindak sebagai konsultan bagi pemakai akhir. Sistem pakar berisi pengetahuan dari satu atau lebih pakar yang menyediakan jawaban atas pertanyaan mengenai suatu bidang masalah yang sangat khusus.
Manfaat Sistem Pakar :
  1. Selalu tersedia diorganisasi dimana pakar belum tentu selalu berada ditempatselalu ditempat
  2. Dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan tidak kenal lelahsangat lelah
  3. Lebih cepat dan lebih konsisten.
Cara Kerja Sistem Pakar :
Pengetahuan dalam sistem pakar diwakili aturanPengetahuan aturan–aturan yang dihubungkan membentuk diagram pohon . Aturanyang Aturan–aturan tersebut oleh inference engineinference enginediproses dengan dua diproses cara yaitu :
  1. Cara forward reasoning/forward chainingforward chainingdimana dimana aturanaturan–aturan diperiksa satu per satu urut mulai dari muka ((forwardforward) untuk memastikan bahwa aturan tersebut dalam ) kondisi benar.
  2. Cara backward reasoning/backward chainingbackward chainingdimana dimana aturan akan dianggap sebagai suatu masalah/hipotesis yang akan diselesaikan permasalahannya. Inference engineengineakan memeriksa aturan mulai dari aturan terakhir akan yang memberikan hasil.
Komponen Sistem PakarKomponen Pakar: :
1. User Interface. Interface
media yang digunakan untuk berhubungan dengan input (menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menjawab pertanyaan) dengan pemakainya.
2. Inference EngineInference Engine
Software sistem pakar yang mengevaluasi aturanSoftware aturan–aturan yang disediakan oleh basis pengetahuan dengan urutanyang urutan–urutan tertentu untuk memberikan jawaban atas pertanyaaan pemakai sistem dan konsultasi dari pemakai.
3. Knowledge Base (Basis pengetahuan)
Dibentuk aturan–aturan yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan diambil dari pengetahuan para pakar.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar
Kelebihan:
  1. Pengambilan keputusan yang lebih baik: jawaban yang diberikan sistem pakar konsisten dan logisdiberikan logis
  2. Memberikan solusi yang tepatMemberikan tepat
  3. Pelayanan konsumen lebih baikPelayanan baik
  4. Menyimpan pengetahuan didalam organisasiMenyimpan organisasi
Kekurangan :
  1. Hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten tidak berubahtidak berubah–ubahubah
  2. Tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement dan subyektifsubyektif
  3. Format basis pengetahuan terbatas (hanya dalam bentuk statement ifstatement if–then)
  4. Sistem pakar sulit dan mahal untuk dikembangkan dan dirawat denan baikdirawat baik
Pengembangan Sistem Pakar Pengembangan Pakar
  1. Studi awalStudi awal
  2. Pemilihan softwarePemilihan software
  3. Pemilihan pakarPemilihan pakar
  4. Pengambilan pengetahuanPengambilan pengetahuan
  5. Membangun sistem pakarMembangun pakar
  6. Pengujian sistemPengujian sistem
  7. Implementasi sistemImplementasi sistem
  8. Operasi sistemOperasi sistem
  9. Pemeliharaan sistem
B. Sistem JNA (Jaringan Neural Artifisial)/ Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Artifisial (Artificial Neural Network = ANN)
ANN: merupakan jaringan buatan yang mencoba meniru jarinngan neural manusia.
Perbedaan ANN dengan sistem pakar :
ANN                                             Sistem Pakar
-Dinamis                                        -StatisStatis
-Dapat dilatih                                -Tidak dapat dilatih
-Hasilnya berbeda                         -Hasilnya konsisten

ANN mulai banyak diterapkan di aplikasi bisnis walaupun masih dalam tahap pengembanganmasih pengembangan. ANN banyak digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan, prediksi kapan saham dijual atau dibeli, dan memprediksi rangking dan obligasi dsb.
Jaringan Syaraf Tiruan dibuat pertama kali pada tahun 1943 oleh neurophysiologist Waren McCulloch dan logician Walter Pits, namun teknologi yang tersedia pada saat itu belum memungkinkan mereka berbuat lebih jauh. Jaringan Syaraf Tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi oleh sistim sel syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu informasi. Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistim pemrosesan informasi. Jaringan Syaraf Tiruan, seperti manusia, belajar dari suatu contoh. Jaringan Syaraf Tiruan dibentuk untuk memecahkan suatu masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses pembelajaran. Jaringan Syaraf Tiruan berkembang secara pesat pada beberapa tahun terakhir.
Jaringan Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebelum adanya suatu computer konvensional yang canggih dan terus berkembang walaupun pernah mengalami masa vakum selama beberapa tahun. Jaringan Syaraf Tiruan keluar dari penelitian kecerdasan buatan, terutama percobaan untuk menirukan fault-tolerence dan kemampuan untuk belajar dari sistem syaraf biologi dengan model struktur low-level dari otak. Otak terdiri dari sekitar (10.000.000.000) sel syaraf yang saling berhubungan. Sel syaraf mempunyai cabang struktur input (dendrites), sebuah inti sel dan percabangan struktur output (axon). Axon dari sebuah sel terhubung dengan dendrites yang lain melalui sebuah synapse.

Sejarah JST
Jaringan syaraf tiruan sederhana pertama kali diperkenalkan oleh McCulloch dan Pitts di tahun 1943. McCulloch dan Pitts menyimpulkan bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural akan meningkatkan kemampuan komputasinya. Bobot dalam jaringan yang diusulkan oleh McCulloch dan Pitts diatur untuk melakukan fungsi logika sederhana. Fungsi aktivasi yang dipakai adalah fungsi threshold. Tahun 1958, Rosenblatt memperkenalkan dan mulai mengembangkan model jaringan yang disebut Perceptron. Metode pelatihan diperkenalkan untuk mengoptimalkan hasil iterasinya. Widrow dan Hoff (1960) mengembangkan perceptron dengan memperkenalkan aturan pelatihan jaringan, yang dikenal sebagai aturan delta (atau sering disebut kuadrat rata-rata terkecil). Aturan ini akan mengubah bobot perceptron apabila keluaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yang diinginkan. Selain itu, beberapa model jaringan syaraf tiruan lain juga dikembangkan oleh Kohonen (1972), Hopfield (1982), dll. Pengembangan yang ramai dibicarakan sejak tahun 1990an adalah aplikasi model-model jaringan syaraf tiruan untuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia nyata.
Jaringan Syaraf Tiruan ditentukan oleh tiga hal :
  1. Pola hubungan antar neuron (disebut arsitektur jaringan)
  2. Metode untuk menentukan bobot penghubung (disebut metode learning/training)
  3. Fungsi aktivasi
Arsitektur Jaringan
Beberapa arsitektur jaringan yang sering dipakai dalam jaringan syaraf tiruan antara lain :

1. Jaringan Lapisan Tunggal (single layer network)
Dalam jaringan ini, sekumpulan input neuron dihubungkan langsung dengan sekumpulan outputnya. Dalam beberapa model (misal perceptron), hanya ada sebuah unit neuron output

2. Jaringan Lapisan Jamak (multi layer network)
Jaringan layar jamak merupakan perluasan dari layar tunggal. Dalam jaringan ini, selain unit input dan output, ada unit-unit lain (sering disebut layar tersembunyi / hidden layer). Dimungkinkan pula ada beberapa layar tersembunyi. Sama seperti pada unit input dan output, unit-unit dalam satu layar tidak saling berhubungan.

3. Jaringan Recurrent
Model jaringan reccurent mirip dengan jaringan layar tunggal ataupun ganda. Hanya saja, ada neuron output yang memberikan sinyal pada unit input (sering disebut feedback loop).

C. Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Penunjang Keputusan ((Decision Support System ––DSSDSS))
DSS : sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi yang interaktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan (o brien)
DSS menggunakan :
  1. Model analitisModel analitis
  2. Databse khususDatabse khusus
  3. Penilaian dan pandangan pembuat keputusanPenilaian keputusan
  4. Proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis semi terstruktur.
DSS : sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur supaya lebih efektif dengan menggunakan modelsupaya model–model analitis dan data yanng tersedia.
Tujuan
  1. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
  2. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
  3. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
  4. Karakteristik SPK
    1. Adaptability
    2. Flexibility
    3. User friendly
    4. Support Intelligence, design, choice
    5. Effectiveness
  5. Tiga Tingkat Teknologi SPK
a.      Spesific DSS. Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
b.      DSS Generator. Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS.
c.       DSS Tools. Hardware /software yang membantu pembuatan specific DSS/Generator DSS
Manfaat SPK
  1. Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
  2. Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
  3. Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
  4. Kontrol yang lebih baik.
D. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)
Definisi E.I.S ( Watson, 1993 ):
Sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan critical success factor (faktor penentu keberhasilan).
Karakteristik E I S :
  1. Dibuat untuk individual executive users.
  2. Mengekstrak, menyaring (filter), menyingkat dan melacak “critical data”
  3. Menyediakan on-line status access.
  4. Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan eksternal.
  5. Bersifat user friendly.
  6. Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara.
Istilah Executive Support System (ESS) digunakan untuk sistem yang memiliki kemampuan lebih dari EIS, yaitu :
  1. Tersedia fasilitas komunikasi elektronik, mis. E-mail, computer conference, word processing.
  2. Memiliki kemampuan analisis data, misalnya spredsheet, query language.
  3. Memiliki organizing tools, misalnya electronic calendaring.
5 Step Suggestion For Improving EIS :
1. Take an inventory of incoming Information Transactions
Eksekutif tidak selalu mempunyai persepsi yang jelas tentang sistem informasi. Untuk ini, eksekutif dibantu oleh sekretarisnya untuk membuat log information transaction yang selanjutnya dimasukkan kedalam database.
2. Stimulate High-valure Sources
Dengan adanya identifikasi sumber daya yang bernilai tinggi, eksekutif  dapat mengambil langkah agar sumber daya tersebut lebih mudah dikomunikasikan.
3. Take Advantage of Opportunities
Saat informasi bernilai tinggi muncul, eksekutif harus segera menanganinya.
4. Tailor the System to the Individual
Setiap eksekutif memiliki cara yang unik tersendiri dalam memperoleh informasi.
5. Take Advantage of Technology

Eksekutif umumnya berpikiran terbuka (open-minded) terhadap sistem informasi dan mempertimbangkan berbagai cara untuk meningkatkan kemampuan sistem informasinya.
Perusahaan dengan Sistem Informasi Executive
Konfigurasi EIS berbasis komputer umumnya mencakup Personal Computer (PC). Pada perusahaan besar PC dihubungkan (networked) ke mainframe. PC executive berfungsi sebagai workstation executive. Konfigurasi hardware mencakup secondary storage beebentuk hardisk sebagai tempat menyimpan database executive (berisi informasi yang telah diproses dari mainframe perusahaan).
Penerapan Konsep Manajemen Pada E I S

Critical Success Factor (CSF)
Dengan EIS memungkinkan eksekutif memantau seberapa baik perusahaan berjalan dalam hal tujuan dan factor-faktor penentu keberhasilan. Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari Mc Kinsey & Company, salah satu perusahaan konsultan terbesar di amerika Serikat, menciptakan konsep CSF. Ia merasa bahwa CSF menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis organisasi. CSF bervariasi dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya.
Contoh :
Industri kendaraan bermotor , CSF yang diyakini : model, jaringan dealer yang efisien dan pengendalian biaya manufaktur yang kuat.
Perusahaan Asuransi Jiwa, CSF yang diyakini : pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi.
Mental Models
Peran utama EIS adalah menyaring sejumlah besar data dan informasi (disebut Information Compression) untuk meningkatkan kegunaannya sehingga menghasilkan suatu gambaran (disebut Mental Model) dari operasi perusahaan. Computer Based Information System dan setiap sub systemnya ialah suatu mental model.
Trend Eis Dimasa Depan
  1. Penggunaan EIS pada perusahaan besar menjadi umum.
  2. Software EIS dengan harga lebih murah makin dibutuhkan.
  3. SIM dan DSS masa depan akan menjadi seperti EIS saat ini.
  4. Dibandingkan aplikasi lain lebih banyak usaha yang dilakukan agar user menerima EIS. Kita akan melihat perangkat lunak SIM dan DSS kelas baru yang berisi banyak feature EIS, dirancang untuk manajer pada tingkat yang lebih rendah.
  5. Eksekutif akan mempertahankan komputer secara perspektif.
E. Sistem Otomatisasi Perkantoran.
Sistem otomasi perkantoran atau terkadang disebut sistem informasi perkantoran (office information system atau OIS) adalah :
Sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari didalam perkantoran dan organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi presentasi, pengaksesan basis data personal, surat elektronik (email), surat bersuara (voice mail), dan teleconference. Pengguna sistem ini pada prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik staf maupun yang masuk kategori level manajemen. Contoh pengguna perangkat-perangkat yang mendukung otomasi perkantoran : Pengolah lembar kerja digunakan menganalisa berbagai kemungkinan harga. Pengolah kata dipakai untuk membuat kontrak penjualan. Surat elektronik untuk memberikan deskripsi produk kepada calon pelanggan. Video konferensi digunakan untuk melakukan pertemuan virtual jarak jauh untuk melakukan koordinasi sejumlah orang yang berada diberbagai tempat yang berjauhan. Dalam hal ini, wajah para anggota (member) dapat terlihat dalam monitor. Sistem ini sering kali dikatakan dapat mendukung kantor tanpa kerta (paperless office). Artinya, semua yang berbau dokumen kertas dapat dihilangkan.

1. Aplikasi Otomatisasi Perkantoran :

   a. Pengolah Kata (Word Processing)
   b. Surat Elektronik (Electronic Mail)
   c. Surat Bersuara (Voice Mail)
   d. Kalender Elektronik (Electronic Calendaring)
   e. Konferensi Suara (Audio Conferencing)
   f. Konferensi Video (Video Conferencing)
   g. Konferensi Komputer (Computer Conferencing)
   h. Facsimile (FAX)
   i. Videotext
   j. Pencitraan (Imaging)
   k. Desktop Publishing

Sumber :
Ulfarayi.wordpress. 2013. Aplikasi Sistem Informasi pada level Organisasi. (Online), (https://ulfarayi.wordpress.com/2013/08/18/aplikasi-sistem-informasi-pada-level-organisasi/).